Ada yang mencukur bulu kemaluannya, ada juga yang dibiarkan saja. Rambut kemaluan memang masih menjadi misteri dan dianggap tabu oleh sebagian orang, sehingga mitos-mitosnya pun masih banyak dipercaya.
Berikut 5 mitos yang di rangkum dari Prevention ihwal rambut kemaluan yang perlu Anda ketahui:
- Rambut kemaluan mencegah penyakit menular seksual
Fakta: Yang benar justru sebaliknya. Rambut kemaluan yang tidak rajin dibersihkan justru mampu menjadi daerah berkembang biak bagi bakteri. Menurut Wendy Askew, MD, dari Institute for Women's Health di San Antonio, rambut kemaluan berpotensi menjadi sarang basil jikalau tak dibersihkan rutin. Rambut kemaluan juga tak melindungi wanita dari risiko penyakit menular seksual, malah justru mampu membantu virus berkembang. - Rambut kemaluan lebat turunkan libido
Fakta: Ini bergantung pada pasangan masing-masing. Para peneliti meyakini bahwa rambut kemaluan justru mampu meningkatkan gairah lantaran yaitu penuh feromon. "Kelenjar sebaceous yang ada pada kulit menghasilkan sekresi berbau, ketika kemudian sekresi ini bercampur dengan basil pada kulit dan rambut maka akan menghasilkan aroma yang disebut feromon. Sebagian pria mampu tertarik dengan feromon ini," tutur Askew. - Warna rambut kemaluan sama dengan rambut di kepala
Fakta: Menanggapi mitos ini, Askew menjelaskan tidak demikian. "Lihatlah alis wanita untuk prediksi yang lebih akurat. Pada sebagian wanita hal ini mampu diamati, meskipun belum tentu cocok benar," imbuh Askew. - Rambut kemaluan tak pernah berhenti tumbuh
Fakta: Menurut Askew, rambut kemaluan akan berhenti tumbuh dan konstan pada tingkat tertentu. Rambut ini pada waktunya akan rontok dan yang baru akan tumbuh. Menurut Pakar kesehatan kulit di New York, Sejal Shah, MD, memberikan panjang rambut kemaluan bervariasi pada setiap orang. - Punya kulit sensitif, rambut kemaluan tak perlu dicukur
Fakta: Tak selalu demikian, Askew menjelaskan bahwa pada dasarnya rambut kemaluan tetap harus dicukur dan dirapikan. Jika Anda memiliki kulit sensitif, maka gunakan krim khusus untuk bercukur. "Bila rambut kemaluan tak dicukur atau dirapikan, maka basil yang hidup di sana mampu mengakibatkan munculnya infeksi," tutur Askew.

Komentar
Posting Komentar